Rabu, 21 Desember 2016

Relax In The City (Part 1)


“Butuh escape sesaat nih..” Itu yang aku pikirkan sekitar akhir November lalu. Hingga pada akhirnya, aku dan partner in crime sekantorku, Cince memutuskan untuk mengambil cuti sehari dalam rangka sekedar melepas penat dari rutinitas pekerjaan. Jadilah pada hari Kamis tanggal 08 Desember lalu, kami escape ke daerah Little Tokyo di Blok M untuk jejepangan bareng. Kami juga mengajak teman kami lainnya, Ko Adri untuk sama-sama pergi bertualang. Beruntungnya dia juga masih punya jatah cuti, jadinya pagi itu kami akhirnya bisa jalan-jalan bareng.

Kami janjian di Bekasi Timur jam setengah 8. Rencananya kita akan berangkat bareng dari sana naik bis yg menuju Blok M. Ko Adri tenyata tiba lebih pagi dari jam kita janjian. Malah aku sebagai penggagas yg datengnya telat banget. Huaa.. Sorry ya Ko for letting you down that time. Kami menunggu bis lumayan lama, sampai akhirnya sekitar hampir jam 9, bis jurusan Blok M pun melintas. Jalanan lumayan ramai lancar. Kami akhirnya tiba di gedung Sumitmas 1 untuk memulai petualangan kami yg pertama, yaitu menuju Japan Foundation.

Japan Foundation

Setibanya di sana, kami menitip KTP kami untuk ditukar dengan id card. Setelah itu, kami mulai menuju ke lantai 2, tempat dimana perpustakan dan pusat informasi seputar pariwisata dan pendidikan Jepang berada. Adik Cince yg bernama Njo, akan menyusul kami dari tempat tinggalnya di Jakarta. Pertama-tama kami masuk ke area perpustakaannya yg tertata rapi dan sunyi. Memang disana, pengunjung dilarang berisik untuk menghormati pengunjung lain yg sedang konsentrasi membaca. Kami mengitari area perpustakaan sambil pastinya selfie-selfie juga, hehe.. Perpustakan JF sangat lengkap dengan koleksi buku-bukunya. Kami juga menemukan komik Doraemon asli dari Jepang. Setelah puas mengitari area perpus dan silent selfie, kami mengunjungi bagian depan dari pusat informasi pariwisata Jepang. Disana banyak tersedia brosur-brosur mengenai travelling ke Jepang. Ada brosur panduan objek wisata yg menarik di Jepang, Japan Railway Pass, brosur Tokyo Disneyland juga ada. Huah, semangat bangetlah jadinya pas liat brosur-brosur itu. Kemudian kami duduk sebentar di area lounge sambil menunggu Njo yg hampir tiba. Tidak lama kemudian bertemulah kami dengan Njo. Lalu kami menelusuri lantai 3 yg masih jadi bagian dari JF. Kami melihat ada apa saja di lantai 3, dan ternyata di lantai 3 tersebut terdapat office untuk JF sendiri. Tidak banyak yg bisa kami lakukan disana. Kami kembali menginjakkan kaki ke lantai 2, kemudian mengintip area galeri. Di area galeri ternyata sedang tidak ada kegiatan apa-apa pada hari itu. Tapi kami sudah lumayan puas bisa foto-foto dan mengambil beberapa brosur untuk kami bawa pulang. Setelah itu, kami keluar dari gedung dan melanjutkan perjalanan kami ke tempat selanjutnya.

Area Perpustakaan Japan Foundation di lantai 2
First place that we were visited that day.
Silent, please..

 Selfie ajah dulu

Cince in Action! 

 Wefie bersama komik Doraemon..

 Wefie lagi ah..

 Wefie di area tengah perpustakaan JF
Ada bangku panjang buat nonton TV lho..

 Selfie di area lounge Japan Foundation

 Selfie ajah sembari menunggu Njo tiba..

 Japan Foundation in Sumitmas 1 Building 
A place for you to get tons of information about Japan

Cince akhirnya ditemani oleh adiknya, Njo
Nice to meet you, Njo.. ^^

Nijyumaru Restaurant at Little Tokyo

Siang itu hujan rintik-rintik mulai membasahi daerah Blok M. Kami naik kopaja 19 menuju terminal Blok M. Di tengah rintik hujan, kami melangkahkan kaki mencari tempat makan yg enak di daerah Little Tokyo. Setelah muter-muter liat beberapa resto Jepang, akhirnya kami putuskan makan di Nijyumaru. Restoran Jepang disana banyak yg masih tutup karena hari masih siang. Mungkin nanti malam baru ramai, ketika jam orang-orang Jepang ekspatriat pada pulang kantor. Kami sudah liat sekilas daftar menu berserta range harganya, dan kami rasa untuk perjalanan yg cuma sesekali ini gapapalah untuk makan-makan yg lumayan fancy. Kami berempat kemudian meyakinkan diri untuk masuk ke dalam restoran dan segera ada seorang pelayan yg menyapa kami. Aku seakan terhisap ke dalam mesin waktu dan merasakan ambiance seperti sedang berada di Jepang dan bukan di Jakarta. Suasana ini yg aku rindukan untuk kurasakan kembali. Yang lainnya juga merasakan sensasi yg sama. Jangan-jangan pas kita keluar nanti, ga ada lagi tuh warung nasi padang yg jual nasi kapau. Kaya yg kita liat di seberang jalan tadi, hehe.. Begitu gurau kami. Kami memilih tempat duduk di area reguler. Sebenarnya lebih enak yg area privat, tapi kata mba pelayannya ada biaya charge-nya lagi. Kami diantar ke meja kami dan aku tidak menyadari kalau tempat duduknya itu berbentuk bangku. Aku sekilas liat bentuknya rata aja seperti tatami yg lengkap dengan bantalnya. Akhirnya aku kepeleset dan jatuh deh, Huahh... Itai..

Lalu kami mulai melihat-lihat makanan di buku menu yg ditulis dalam bahasa Jepang dan romaji. Ko Adri memilih menu buta (pork) dengan tumis sayuran kimchi. Aku juga memilih menu buta yg disajikan dengan tumis sayuran toge dan kubis. Cince memilih menu salmon sedangkan Njo memilih menu rolade daging dengan sisipan keju. Kami berempat sama-sama memilih menu paket komplit. Yang artinya, dalam menu kami tersebut, nantinya disajikan lengkap dengan nasi, salad, miso dan dessert. Harganya pun bervariasi. Tapi rata-rata pesanan kami berkisar antara 90k - 120k (sudah termasuk PPN dan Biaya Service). Kami lantas dihidangkan ocha dingin yg bisa di refill sepuasnya sembari menunggu pesanan datang. Ocha ini tidak dikenai charge, alias gratis lho. Kami juga diberikan handuk hangat yg wangi, untuk mencuci tangan sebelum makan. Service yg diberikan dan ambiance yg dihadirkan, menurutku setimpal dengan harga yg kami bayarkan. Kami sempet selfie-selfie kaya lagi dirumah sendiri lho, sembari nunggu pesanan kami datang. Kami beruntung karena hari masih siang, jadi pengunjungnya baru kami aja, makanya kami bebas foto-foto disana-sini. Walaupun sempet ga enak juga karena sampe diliatin sama pegawai restorannya juga, hehe.. 

 Penampakan dalam dari restoran Nijyumaru @Melawai, Blok M

 Ocha dingin yg bisa di refill dan handuk hangat

 Wefie format komplit

 Frames of our selfie look

 Njo in oldies-Japan style

 Cince in Action again..!!

Setelah itu salad pun mulai hadir di meja kami. Kemudian menu utama kami pun satu per satu datang. Hal pertama yg dilakukan adalah jelas narsis dulu. Mengabadikan moment langka ini dalam jepretan lensa kamera. Foto makanannya lalu foto kita bareng-bareng. Kemudian saatnya deh untuk memuaskan perut kami yg sudah keroncongan dari tadi. Keadaan jadi mendadak sunyi karena kami fokus menikmati makanan kami masing-masing, haha.. Lalu kami saling bertukar makanan, mencicipi menu satu dengan lainnya. Makanan pilihan Cince bener-bener high recommendation. Karena daging salmonnya benar-benar lembut di lidah dan rasanya juga enak. Aku dan Ko Adri sama-sama suka dengan daging buta nya. Rasanya enak dan sama sekali udah gak berbau pork. Menu pilihan Njo yg paling menarik untuk dilirik. Potongan beef-cheese roulade nya berukuran lumayan besar disertai gunungan salad, membuat menu Njo terlihat sangat eye catching. Kami makan dengan gembira dan perut kami pun kenyang poll. Tak lama setelah makanan kami mau habis, dessert yg hampir kami lupakan, tiba-tiba hadir di atas meja kami. Es jeruk yg segar memanjakan lidah kami. Benar-benar paket komplit jadinya makan siang kami kali ini. 
Hontou ni ureshidesu ne.. ^^

Salad sebagai menu pembuka

 Menu daging pork dengan tumis sayuran

 Menu salmon pesanan Cince
Enyaaaaak banget lho salmonnya..

 Huaaahh.. Oishidesu..!!

Jangan ngiler ya.. :p 

We completed our Japanese cuisine series with something fresh. 
STRESSED is DESSERTS (spelled backwards)

Setelah selesai makan, kami minta bill kami kepada mba pelayannya. Sekalian juga minta tolong difotoin berempat. Kami menyelesaikan pembayaran dan sebelum keluar pintu, lagi-lagi kami narsis di depan papan resto yg bertuliskan Nijyumaru. Kami foto-foto sebentar sambil mengenang lagi moment makan kali ini yg sangat berkesan. Restoran Nijyumaru telah memberikan pengalaman baru dalam menjajaki secuil Jepang lewat sentuhan rasa yg otentik di lidah.

Arigatou Nijyumaru..

Setelah ini kami mau lanjut lagi jalan-jalannya, tapi kemana ya?
Ayo, kawan ada yang bisa tebak?

To be continuous to part 2..
*photo credit @chyntiaw14

Love,

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...